Pada umumnya, investor mengenal dua jenis imbal hasil yang diharapkan dari berinvestasi saham, yaitu capital gain dan dividen. Dividen adalah pembagian laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu, biasanya terhitung sebagai laba keuntungan yang dihasilkan tiap tahun. Keuntungan tersebut dibagikan kepada para investor setelah diputuskan oleh perusahaan setelah melalui rapat umum pemegang saham. Dengan adanya pembagian dividen, investor diharapkan menjadi lebih loyal terhadap perusahaan tersebut dan memiliki keinginan untuk menyimpan sahamnya dengan tujuan investasi jangka panjang, oleh sebab itu penting bagi investor untuk mengetahui apa saja perusahaan-perusahaan yang rajin dan secara konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya selama bertahun-tahun.
Tentunya tiap investor memiliki kriteria masing-masing untuk memilih saham yang konsisten memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. dimulai dari sektor sahamnya, range harga saham, volume perdagangan rata-rata harian (likuiditas), market cap, juga Dividen Per Share (DPS). Dividen per share atau Dividen per saham adalah keuntungan yang didapatkan investor untuk setiap lembar sahamnya. Sebagai contoh, PT. Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memberikan dividen sebesar Rp. 112,14 untuk setiap lembarnya kepada para investor pada tahun 2020, jadi seandainya seorang investor memiliki saham PRDA sebanyak 100 lot, maka investor tersebut mendapatkan:
112,14 x 100 Lot (1 lot sebanyak 100 lembar) = 112,14 x 10.000 = Rp. 1.121.400
Jadi selain investor mendapatkan capital gain maupun capital loss, pada tahun 2020, investor juga mendapatkan dividen sebesar Rp. 1.121.400.
Investor dapat mencari perusahaan mana yang memberikan Dividend per share yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya, jika diambil contoh emiten sebelumnya yaitu PRDA, dalam empat tahun terakhir didapatkan dividend per share sebagai berikut:
Tahun DPS
2017 Rp. 28,2
2018 Rp. 64,34
2019 Rp. 93,57
2020 Rp. 112,14
Dari data diatas diketahui bahwa PRDA memiliki dividend per share yang meningkat konsisten setiap tahunnya, sehingga hal tersebut dapat menarik minat investor untuk berinvestasi saham PRDA.
Untuk menghitung Dividend per share (DPS), investor dapat menghitungnya langsung dari laporan keuangan yang dirilis perusahaan. Investor dapat menghitung melalui laporan keuangan tahunan untuk bisa mengetahui DPS perusahaan tersebut, rumus untuk menghitung DPS adalah sebagai berikut:
DPS = Total Dividen Yang Dibayarkan / Jumlah Lembar Saham Beredar
Investor secara singkat dapat mengetahui saham apa saja yang cocok di investasikan dalam jangka waktu panjang guna mendapatkan keuntungan dari dividen dengan memilih saham atau konstituen teratas yang terdapat dalam salah satu indeks di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia, memiliki indeks yang mengacu pada perusahaan-perusahaan yang loyal membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya, adapun IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield tinggi- dividend yield adalah rasio untuk mengukur berapa besar tingkat keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan ke pemegang saham. Dividend yield memiliki persamaan rumus sebagai berikut:
DY = Dividend per Share (Dividen per Lembar Saham) : Market Value per Share (Harga per Lembar Saham) x 100
Dari indeks IDX High Dividend 20 tersebut kita dapat mengetahui daftar konstituen atau saham-saham yang memiliki dividen yield yang tinggi setidaknya selama 3 tahun terakhir, adapun 10 konstituen teratas untuk indeks IDX High Dividend 20 adalah sebagai berikut:
Saham-saham diatas adalah 10 perusahaan teratas yang memenuhi kriteria dari IDX High Dividend 20 yang memiliki bobot yang besar dalam indeks tersebut jika dinilai dari besaran kapitalisasi pasar atau market cap, data diatas dirilis oleh BEI untuk periode Januari 2021. Dari daftar 10 konstituen tersebut kita akan coba melihat contoh tiga perusahaan teratas yaitu BBRI, BMRI, TLKM untuk membandingkan Dividend per share (DPS) masing-masing perusahaan.
Data pembagian dividen pada tabel diatas memiliki periode dari tahun 2016 hingga 2020. Umumnya pembagian dividen dibagikan setahun sekali, dibagikan dalam kuartal pertama atau kuartal kedua. Dari ketiga konstituen tersebut diketahui BMRI memiliki dividend per share yang lebih besar dan stabil dibandingkan BBRI dan TLKM. Sebagai contoh, BMRI pada tahun 2020 membagikan Rp. 353,34 untuk setiap lembar saham kepada para pemegang sahamnya, dengan besaran DPS yang cukup tinggi, menjadikan BMRI pilihan yang lebih menarik ketimbang dua konstituen lainnya yaitu BBRI dan TLKM.
Namun, hal tersebut hanyalah salah satu ilustrasi singkat dalam mempertimbangkan untuk pemilihan saham dengan kriteria pembagian dividen terbaik untuk investasi jangka panjang. Tentunya 10 konstituen ini memiliki harga saham yang juga cukup mahal dikarenakan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, sehingga investor membutuhkan modal yang besar untuk bisa memberikan keuntungan dividen dengna jumlah yang lumayan setiap tahunnya. Investor masih dapat mendapatkan keuntungan dari memilih saham yang juga konsisten bagikan dividen tetapi dengan harga saham yang masih relatif murah, maka langkah selanjutnya investor dapat mencari saham-saham apa saja yang harganya cukup murah tetapi memiliki keunggulan yaitu dividen per share (DPS) dan dividend yield yang tinggi.
Comments